Minggu, 03 Mei 2009

Proses Gerhana Bulan


Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan wajah bulan yang dalam fase purnama tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

beroposisi atau bertolak belakang dengan matahari. Tetapi akibat bidang orbit bulan miring terhadap bidang orbit semu matahari (ekliptika), maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut titik node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka biasanya, jika terjadi gerhana bulan maka akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua titik node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Pada saat peristiwa gerhana bulan total terjadi, seringkali permukaan bulan tidak gelap total dan masih samar-samar dapat terlihat berwarna gelap kemerahan. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dipantulkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati langsung dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Namun demikian akan lebih indah jika ada binokuler atau “keker” atau bahkan teleskop untuk melihatnya lebih dekat sehingga nampak jelas batas antara daerah gelap dan terang di permukaan bulan.
Di kalangan Umat Islam peristiwa gerhana merupakan peristiwa alam biasa yang secara astronomis dapat dihitung kapan peristiwanya akan terjadi. Peristiwa gerhana bukan tanda kelahiran atau kematian seseorang namun gerhana merupakan momen merenungkan kembali tanda kemahabesaran Allah SWT, penguasa dan pemelihara langit yang tak pernah lena. Untuk itu Umat Islam memberi makna akan kehadiran gerhana melalui ibadah berupa shalat gerhana atau shalat khusuf yang dilakukan secara sendirian maupun berjamaah di masjid-masjid atau mushalla serta memperbanyak takbir dan sedekah.

SUMBER www.tonitilatang.blogspot.com

VIRUS H1N1

World Health Organization (WHO) mengakui belum mengetahui asal muasal munculnya virus flu babi di Meksiko. Ada kemungkinan besar, virus flu babi yang sudah menular dari orang ke orang di Meksiko itu, merupakan campuran virus yang berasal dari manusia, babi dan unggas.

Hal itu diungkapkan para virologi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. drh. Widya Asmara, S.U., Ph.D, di ruang seminar biotek, Gedung Pusat Antar Universitas (PAU), UGM, jumat (1/5/2009)

Menurut dia kasus di mexico penyebabnya bukan berasal dari babi, karena tidak diketemukan babi yang terjangkiti virus tersebut. Bahkan kasus kematian flu babi di Meksiko, tidak diawali kasus influenza pada babi. Widya mensinyalir kemungkinan besar virus flu babi yang sudah menular dari orang ke orang di Meksiko ini, merupakan campuran dari informasi genetik dari virus berasal dari manusia, babi dan unggas.

Meski virus tersebut merupakan capuran dari kelompok virus H1N1 pada manusia, babi, dan unggas. Menurut dia, kemungkinan besar bisa berpotensi menimbulkan koalisi virus baru yang berasal dari kuda, kucing, dan anjing yang memiliki virus influenza H1N1. Meski untuk sementara ini, virus flu babi di Meksiko ini campuran dari ketiga virus manusia, unggas dan babi ini.

Flu babi yang kini disebut influenza A H1N1 kini mencapai Asia dan negara-negara Skandinavia. Pemerintah di Hongkong dan Denmark memberikan konfirmasi mengenai kasus pertama influenza A H1N1 di negaranya. Pasien yang terjangkit virus H1N1 adalah warga Meksiko yang tiba dari New York. Inggris melaporkan infeksi pertama virus H1N1 antara manusia di dalam wilayahnya. Sementara itu di Jerman, seorang perawat tertular flu A H1N1 dari pasien yang baru datang dari Meksiko. Dengan begitu, jumlah orang yang terjangkiti influenza A H1N1 di Jerman menjadi lima orang. Institut penelitian penyakit menular Robert Koch Institut di Berlin bersiap menghadapi kemungkinan adanya penyebaran virus tersebut, dan menambahkan bahwa penyebaran virus H1N1 di Jerman tidak secepat seperti di Meksiko.

(bgs/djo en dw-world)

Selasa, 28 April 2009

Tragedi segitiga bermuda

Berikut adalah bebrapa Kejadian-kejadian yang terjadi di Segitiga Bermuda:

1840 : HMS Rosalie
1872 : The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
1909 : The Spray
1917 : SS Timandra
1918 : USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
1926 : SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
1938 : HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
1945 : Penerbangan 19 menghilang
1952 : Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
1962 : US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
1970 : Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
1972 : Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
1976 : SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
1978 : Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
1980 : SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
1995 : Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
1997 : Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
1999 : Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.

Apa kah skarang masii d lawati oleh manusiaa???
apa penyebab kan'y??? mnurut aku mah karena daya magnet eenn gravitasi yang sngat tinggi jdi mnyababkan kapal tebang , kapal laut yang melintas otomatis ke sedot ma jurang yang ada di segita bermuda..
mnurut para ahlli gmn'y?? emmm...

Hingga saat ini,telah banyak tenggapan-tanggapan atau teori-teori mengenai peristiwa-peristiwan aneh dan ghaib yang terjadi di kawasan tsb,diantaranya:

A.Sebuah Argumen dari suatu Perusahaan Asuransi Kapal Laut
Perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

B.Teori Lorong Waktu
Menurut beberapa peneliti,mungkin dikawasan ini terdapat sebuah gangguan atmosfir di udara berupa lubang di langit.Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.

C.Blue Hole
Konon di dasar laut segitiga bermuda terdapat semacam lubang/gua dasar laut,dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelahjaman es berlalu, gua ini tertutup.Arus didalamnya sangat kuat dan sering
membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia
yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya,dan anehnya kapal-kapal kecil
yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama.
Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan
kapal raksasa ke dasar lautan?

D.Gas Metana

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.

menurut salah seorang ahli Segitiga Bermuda merupakan portal menuju ke dunia yang hilang ATLANTIS,yang diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun lalu

E.Misteri Lidah Lautan
Kawasan Segitiga bermuda sering juga disebut sebagai Tongue of the Ocean atau Lidah Lautan.Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon).Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? hanya Tuhan yang tahu

F.Misteri Makhluk Sargasso
Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso,banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut.
Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang
belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan
lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga
membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum
jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing
dan ngarai yang terjal.

G.Angin Puting Beliung
Mungkin di area ini sering terjadi badai laut yang mungkin bisa membentuk suatu pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena terhempaskan.

H.Beberapa Penjelasan Lain
Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati daerah teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada juga yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat.

Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan, sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia
merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya
yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk
permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus.
Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah
dilihat oleh dua orang (jadi bukan halusinasi).Menurut beberapa orang,Ubur-ubur raksasa tsb mampu mengacaukan navigasi kapal.Bahkan lucunya,ada orang yang beranggapan kalo ubur-ubur raksasa tsb merupakan kapal selam makluk luar angkasa atau boleh dibilang pangkalan UFO bawah laut,tapi aq sendiri malah ngakak dengan pendapat yang satu ini.
Keanehan lain juga terjadi didekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai
kedalaman sampai 10 km.Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat
Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu
mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya.
Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak
Amerika tidak membenarkannnya,sebab tak mungkin mencoba bom di jalur
penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang
hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari
sana.

“Penerbangan 19″

Peristiwa yang paling mengerikan di perairan ini adalah hilangnya 5 pesawat pembom milik angkatan udara Amerika Serikat secara misterius dalam patroli rutin yang dinamakan Penerbangan 19 sejak lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945.Para ahli penerbangan dan kelautan dibuat tercengang oleh berita tsb,bagaimana tidak,pasalnya 5 pesawat tersebut merupakan pesawat unggulan/andalan dari Angakata Udara USA yang dibuat secara sistematis dengan keunggulan sanggup untuk menghadapi kondisi maupun situasi cuaca yang buruk.namun dengan mudahnya 5 pesawat tsb menghilang sesaat setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh,tentunya hal ini merupakan sesuatu yang aneh bagi mereka.

Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap tidak masuk akal karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.

Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap “penyebab dan alasannya tidak diketahui”.

Serem... nya..
huhu...

Tentank segitiga bermuda


Sebenarnya tempat misteri ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang lebih dari bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika, tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau
yang bernama Ontario, bahkan lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.

Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.

Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa “lubang di langit”. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.

Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.

Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.

Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah dilihat oleh dua orang (jadi bukan halusinasi).

“Ubur-ubur raksasa” itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin “ubur-ubur raksasa” itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.

Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya?

Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain:

1. Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot.
2. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
3. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole.
4. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya.
5. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan.

Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain (entah benar atau tidak). Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan pristiwa itu, tapi tak ada yang mempercayainya.

Pernahkah anda mendengar kisah alien abduction yang dialami oleh Herbert Schirmer yang mempunyai pangkalan di lepas pantai Florida (Segitiga Bermuda) dan salah satu kutub bumi? Mungkin tempat itu merupakan pangkalan UFO yang bertujuan kurang baik?

Kitapun mempunyai hal yang sama seperti Segitiga Bermuda, yaitu kisah misteri Nyai Roro Kidul, sayangnya hal itu tak pernah diselidiki secara ilmiah. Apakah di sana juga terdapat pangkalan UFO? Laut Selatan dipercaya orang sebagai tempat tinggal jin. Sebuah buku karangan Muhammad Isa Dawud yang berjudul "Dialog dengan Jin Muslim" mengemukakan bahwa segitiga bermuda merupakan kawasan hunian para jin (halaman 83-96).

Apakah pesawat dan kapal yang hilang di segitiga bermuda "ditransfer" ke dimensi lain? Adakah hubungan segitiga bermuda dengan Atlantis? Adakah hubungan dengan "chupacabra" yang dijumpai di Puerto Rico (dekat Segitiga Bermuda)? Dan yang unik adalah, segitiga bermuda cukup dekat dengan peluncuran roket NASA (Florida)?

Tentank dewanto putra fajar

duhh...
ak msi gk ngerti m isu kiamat 2012
d perjelas mas dewanto

Pertama, tentang perkiraan kiamat tersebut jatuh pada tahun 2012 sebenarnya berasal dari perhitungan kalender bangsa Maya, di Amerika Tengah, yang dibuat sekitar 2000 tahun silam.

Kalender tersebut rupanya tidak hanya tepat dalam menghitung hari tapi juga memperkirakan kejadian dan potensi bencana yang akan terjadi berdasarkan perhitungan astronomis.

Keistimewaan tersebut jelas tidak dimiliki oleh kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang. Para sejarawan dan ahli astronomi bahkan tercengang tatkala mengetahui bahwa kalender yang dibuat sekitar 2000 tahun lalu mampu meramalkan beberapa bencana besar di dunia modern termasuk ramalan--tepatnya perhitungan-- tentang kemunduran dari peradaban Maya akibat jajahan Spanyol.

Berdasarkan perhitungan kalender Maya maka para sejarawan berkesimpulan bahwa bangsa maya 2000 tahun silam telah memperhitungkan tentang akhir waktu pada tahun 2012. Percaya ataupun tidak, semua terserah Anda.

Kedua, potensi dan tanda-tanda bencana alam dalam skala global sebenarnya merupakan kesimpulan dari data-data empiris yang didapatkan oleh para ahli geologi dan astronomi, dalam artikel saja tidak mungkin menyebutkan semua ahli yang berperan dalam menemukan tanda-tanda bencana.

Sesungguhnya Allah--saya beragama Islam--tidak akan mendatangkan bencana tanpa disertai tanda-tanda awal yang menyertainya. Pada semua bencana, entah itu bencana alam ataupun kecelakaan akibat kesalahan manusia, selalu diawali oleh saat-saat kritis yang menjadi awal terjadinya bencana.

Saat-saat kritis itulah yang menjadi tanda-tanda awal sebelum bencana sebenarnya datang. Contoh: Sebelum terjadinya bencana Tsunami di Sumatera tahun 2004, ada sederet tanda-tanda awal yang mengindikasikan akan terjadinya gempa-tsunami. 1 jam sebelum bencana, terjadi retakan lebar pada dasar lempeng tektonik Indo-Australia; 1 menit sebelum bencana, akibat retakan tersebut, lempeng Indo-Australia bergeser menuju lepeng Hindia dan mengangkat sebagian dasar Samudera Hindia sampai sepanjang 1600 km.

Hal itu jelas menimbulkan gempa kuat hingga 8,5 SR, yang akhirnya melahirkan Tsunami [lebih jelasnya silahkan saja Anda menonton film dokumenter berjudul "Second From Disaster" dari National Geographic, episode Tsunami]. Jika bencana alam dalam skala lokal diawali dengan tanda-tanda kecil seperti itu, maka bayangkan jika bencana itu berskala global. tentunya bencana alam berskala global--kiamat-- akan melibatkan lebih banyak tanda yang menuntut kita untuk memahami dan mempelajarinya agar kita dapat mempersiapkan diri menghadapinya.

Semua tanda yang saya jelaskan dalam artikel ini bisa jadi--Anda boleh tidak sependapat--merupakan tanda dari bencana alam skala global yang akan terjadi. Tetapi kita tetap tidak mengetahui kapan tepatnya bencana skala global itu terjadi, meskipun semua tanda-tandanya telah ada di depan mata kita. Sehingga salah apabila ada anggapan bahwa kiamat akan datang tiba-tiba. Sesungguhnya Allah mahapengasih dan mahapenyayang.

Ketiga, tentang tumbukan asteroid atau komet terhadap bumi bukanlah cerita bohong semata. Hingga saat ini ahli geologi dan paleontologi sependapat bahwa sejak munculnya kehidupan pertama, bumi setidaknya telah dihajar lima asteroid dengan skala global. tabrakan Asteroid rupanya bertanggungjawab sebagai penyebab kepunahan Permian sekitar 360 juta tahun lalu. Asteroid pula yang menyebabkan kepunahan masal pada 65 juta tahun silam. Pertanyaannya sekarang, Kapan?

L. E Joseph menjelaskan berdasarkan data astronomi, dalam buku Apocalypse 2012, bahwa kini alam semesta sedang berada awan energi galaksi yang akan mengguncang seluruh tata surya. Guncangan tersebut tentunya akan berpotensi memicu terjadinya hujan komet atau asteroid pembunuh yang akan membombardir bumi dan delapan planet yang lain. hal itu adalah sebuah kepastian yang tidak dapat ditolak mengingat bukti geologis menunjukkan selalu ada siklus tumbukan komet atau asteroid sekitar 62-65 juta tahun, dan sekarang kita berada dalam masa jatuh tempo.

badai matahari

Saya sendiri tidak tahu kapan asteroid pembunuh itu tiba, yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah menunggu dan berdoa semoga Allah selalu melindungi kita. Karena Allah-lah sebaik-baik tempat berlindung.

Semoga respon yang saya berikan ini dapat membuka mata kita dan hati kita, agar selalu bersikap rendah hati dan memahami bahwa tanda-tanda kiamat telah ada di sekitar kita. Benruntunglah bagi orang yang mau mengerti, memahami, dan mempelajari semua tanda tersebut lalu segera membelaki diri dengan bekal iman dan takwa. Allahualam

Senin, 27 April 2009

pendapat yuni ikawati tentank isu kiamat 2012

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.

Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.

Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.


Yuni Ikawati
Sumber : Kompas Cetak

p'ra peneliti isu kiamat 2012

Suwiryo - Newsroom, 'Ancaman Badai Matahari Terhadap Bumi, Nyata atau Isapan Jempol?' Demikian topik Diskusi Interaktif Radio Elshinta, Selasa, 2 Desember 2008 dengan menghadirkan nara sumber DR. Thomas Jamaluddin yang adalah peneliti utama astronomi Astrofisika, LAPAN.

Menurut Thomas, badai matahari merupakan bagian dari cuaca di antariksa, dimana kondisi dinamis di ruang antara matahari dan bumi. Semua ini mirip dengan cuaca di bumi hanya saja sifatnya yang berbeda. Penggerak kondisi di antariksa adalah matahari.

Dikatakan Thomas, dalam kondisi tertentu matahari juga melepas partikel berenergi, yang disebut badai matahari. Dimana terjadi peningkatan aktivitas matahari yang mendadak yang berpengaruh terhadap ruang antar planet.

Thomas menjelaskan, secara umum badai matahari memang tidak berdampak langsung pada manusia, namun yang jelas mendapat dampak adalah benda-benda dan astronot yang berada di antariksa.

Sedangkan pengaruhnya pada bumi, adalah di wilayah kutub yang akan menerima dampak pertama kali dari badai matahari itu, kata Thomas.

Dampak berbahaya dari badai matahari utamanya adalah bagi fasilitas teknologi manusia, seperti yang terjadi pada aktivitas matahari 2000 lalu dimana puncak aktivitas matahari dalam kondisi tertentu banyak kejadian gangguan pada satelit komunikasi, dan kerusakan pada sistem pada satelit itu.

Yang pasti harus disiapkan antisipasi untuk menghadapi badai matahari yang merupakan siklus 11an tahun itu, tandas Thomas. (sik)


Selanjutnya di Forum Elshinta ( http://www.elshinta.com/v2003a/forum/topic.asp?TOPIC_ID=180 ) saya tambahkan:
"Ada yang harus diluruskan. Tahun 2011-2012 adalah puncak aktivitas matahari siklus 24. Siklus aktivitas matahari mempunyai periode sekitar 11 tahun. Puncak aktivitas matahari sebelumnya 1979, 1989, dan 2000. Pada saat puncak aktivitas itu, bintik matahari akibat aktivitas magnetiknya meningkat jumlahnya. Pada saat-saat itu badai matahari berupa lontaran partikel berenergi tinggi dan emisi gelombang elektromagnetik (berupa flare) frekuensi kejadianya juga meningkat. Tetapi badai matahari tidaklah berakibat kiamat. Gangguan yang perlu dicermati hanya pada sistem teknologi yang ditempatkan di antariksa (satelit komunikasi dan navigasi) serta sistem teknologi di bumi yang rentang terhadap induksi partikel energetik dari matahari yang masuk ke bumi lewat kutub. Bila terjadi badai matahari potensi bahaya hanyalah kemungkinan rusaknya atau terganggunya satelit. Akibatnya antara lain gangguan telepon, siaran TV yang memanfaatkan satelit, jaringan ATM. Juga navigasi pada sistem penerima GPS frekuensi tunggal akibat adanya gangguan ionosfer. Gangguan ionosfer juga berakibat gangguan siaran radio gelombang pendek (HF). Transformastor listrik di negara-negara dekat kutub juga rentan kena induksi yang bisa mematikan jaringan listrik dalam wilayah yang luas (seperti pernah terjadi 1989 di Kanada)."